Kamis, 11 Agustus 2016

Tips Berbelanja Online



Setelah melihat di berbagai situs tentang banyaknya kasus penipuan yang dilakukan oleh toko online palsu, maka tergerak hati saya untuk dapat memberikan informasi kepada masyarakat pengguna internet atau masyarakat yang ingin memanfaatkan internet untuk belanja online.

Memang tidak semua toko online itu melakukan penipuan, anda hanya perlu mengetahui beberapa tips belanja online dengan aman. Beberapa hal yang perlu anda selidiki sebelum anda memutuskan untuk melakukan transaksi dengan toko online antara lain sebagai berikut :

1. Lakukan riset terhadap situs web tempat Anda berbelanja
Tips ini harus dilakukan kalau Anda berbelanja seperti pakaian online di situs web yang Anda sendiri kurang familiar. Periksa nomor telepon si penjual dan hubungi.

Kalau tidak meyakinkan, kunjungi mesin pencari Google atau Yahoo kemudian masukkan nama situs web itu. Ketik di Googel atau Yahoo “Nama Web Toko Online Tersebut” lalu KLIK Search.Carilah ulasan dari konsumen mereka. Kalau ada yang tidak beres, sudahlah, tinggalkan saja situs web itu.
Saran saya jika anda RAGU atau TIDAK YAKIN jangan menghubungi mereka dan tidak perlu menyakiti hati mereka dengan menelpon/SMS mengatakan “nanti bapak penipu”, “ini took beneran?” atau apalah kata-kata yang menyakiti. Jangan sampai anda dibilang ORANG BODOH , sudah tahu RAGU atau TIDAK YAKIN masih juga menghubungi mereka.

2. Baca baik-baik kebijakan situs web terhadap data pribadi Anda
Jangan sampai di kebijakan itu ada poin yang menyebutkan kalau pengelola situs web boleh memberikan data pribadi ke pihak lain.

Baca juga kebijakan pengembalian barang. Karena barang yang dibeli tidak bisa dilihat secara fisik, harus ada garansi kalau barang yang dikirim cacat, Anda boleh mengirim barang cacat itu kembali dan tentu saja diganti dengan barang baru atau uang Anda kembali.

Periksa juga siapa yang membayar pengembalian barang itu.

3. Periksa paket barang dengan membaca deskripsi produk baik-baik.
Sebaiknya baca baik-baik tentang deskripsi produk apakah sudah sesuai dengan keinginan anda atau belum. Tanyakan kepada operator secara detail.

4. Jangan mudah tergoda barang murah
Jangan buru-buru jatuh cinta pada tawaran barang dengan harga murah yang datang dari e-mail, apalagi meminta ID dan password tanpa izin dari pemilik e-mail. Itu biasanya kerjaan spammer.

Tapi hati-hati, spammer bisa juga merayu. Ia mengirim e-mail yang seolah-olah datang dari perusahaan baik-baik. Sebaiknya, kunjungi situs web perusahaan baik-baik itu dan langsung belanja darisana. Jangan via e-mail atau jendela pop-up.

5. Cari tanda kalau situs web itu aman
Tanda itu biasanya berupa gambar gembok di baris status (status bar) browser. Sebelum memasukkan informasi pribadi, periksa tanda itu ada.

Ketika Anda diminta untuk memasukkan informasi pendaftaran nomor kartu kredit, lihat alamat situs web. Harusnya alamat situs web berubah dari http ke 'shttp' atau 'https'. Artinya informasi pembayaran itu dienkripsi, lebih amanlah pokoknya.

6. Amankan PC Anda
Minimal PC Anda harus punya antivirus. Lebih baik lagi kalau punya anti spyware dan firewall. Ingat, peranti lunak keamanan itu harus di-update secara teratur agar PC terlindung dari ancaman terbaru. Baiknya, atur saja proses update secara otomatis.

7. Pertimbangkanlah cara pembayaran
Pembayaran biasanya dilakukan dengan kartu kredit. Dengan kartu kredit, Anda punya bukti kuat kalau Anda sudah melakukan transaksi kalau barang tidak diantar atau tidak sesuai pesanan.

Tapi, karena banyaknya pencurian nomor kartu kredit, pembayaran dengan menggunakan sistem seperti PayPal, Transfer Kirim, atau COD boleh dipertimbangkan.

8. Periksa harga total.
Harga barang, plus ongkos bungkus, plus ongkos kirim, mudah-mudahan ada diskonnya. Bandingkan harga total dari suatu situs web dengan situs web lain.

9. Simpan bukti transaksi
Termasuk deskripsi produk dan harga, kuitansi digital, dan juga salinan e-mail antara Anda dengan penjual.

10. Matikan PC Anda setelah transaksi
Kalau PC dinyalakan terus, bisa saja sudah ada garong yang sudah menanamkan malware, mengambil alih kendali PC dan melakukan transaksi.


11.Jika anda Tertipu
Berikut ini adalah link – link langsung yang menuju halaman pelaporan berdasarkan penyedia websitenya. Contoh: www.gebyarmtronik.jimdo.com berarti kita harus melaporkannya ke pihak Jimdo karena mereka adalah pemilik server yang digunakan untuk alamat website tersebut.
Blogspot (https://support.google.com/blogger/answer/42577?hl=id&ref_topic=3030094)
Wordpress (http://en.wordpress.com/abuse/)
Jimdo (http://support.jimdo.com/contact/inappropriate-content/)
Atau Anda dapat langsung mengadukan kepada POLRI tentang Cyber Crime di contact dibawah ini :
E-mail :
ncb-jakarta@interpol.go.id
ncbipjkt@cbn.net.id

Untuk Pengaduan Terkait Penipuan Lewat Internet:
cyber-crime@polri.go.id


Sumber: http://keishafloristbinjai.blogspot.co.id/

Kamis, 30 Juni 2016

One Way Trip

Genre: 2016, Asia, Korea

Release: 24 March 2016 (South Korea)

IMDB Rating: 7.6/10

Director: Jeong-Yeol Choi

Cast: Ji-soo, Suho, Jun-yeol Ryu


Pangeran Kecil dalam buku ikonis Antoine de Saint-Exupéry, The Little Prince, digambarkan begitu memandang rendah orang-orang dewasa. Sosok yang berasal dari asteroid itu, memandang rendah orang dewasa yang hanya peduli pada materi, popularitas, atau jabatan, tanpa mampu melihat keindahan yang hakiki.

Film dibuka dengan empat pemuda yang berlari terengah-engah menghindari kejaran polisi. Di tengah pelariannya, satu di antara keempatnya tiba-tiba mereka menjadi korban tabrak lari. Dari sini, film mundur hingga 24 jam yang lalu, bertemu dengan keempat anak muda tersebut, dalam kondisi yang jauh berbeda.

Yong Bi (Ji Soo), pemuda pengangguran, Ji Gong (Ryu Jun Yeol) yang terus dipaksa orangtuanya untuk belajar, dan Doo Man (Kim Hee Chan), atlet universitas yang payah, kabur dari rutinitas mereka demi satu hal penting. Yakni, melepas sahabat mereka, Sang Woo (Suho EXO), yang akan berangkat wajib militer.

Tentu saja bersenang-senang seharian menjadi pilihan mereka. Nongkrong di pantai, makan bareng, dan tak ketinggalan minum-minum sampai mabuk. Lalu, mereka menemukan ‘mobil goyang’. Mengira bisa mengintip pasangan yang tengah berhubungan seks, keempatnya lantas mendekati mobil tersebut. Di luar dugaan, mereka malah menyaksikan seorang wanita yang tengah dipukuli suaminya.

Tak perlu pikir panjang, keempatnya langsung terjun menolong wanita tersebut. Yang tak mereka sadari ketika itu, tindakan ini akan mengubah nasib mereka selamanya.
Menonton One Way Trip, bisa diibaratkan dengan menaiki wahana rollercoaster. Ada kalanya perasaan penonton melambung tinggi, terutama melihat tingkah polah keempat karakter yang mencerminkan dunia anak muda yang ceria, bandel, dan penuh kejahilan.

Namun tak lama kemudian penonton dihempaskan dalam kenyataan yang pahit, saat keempat anak muda ini terjerat kasus hukum. Alur maju-mundur yang diterapkan sutradara Choi Jeong Yeol, makin memperlihatkan kontras antara dua kejadian di waktu berbeda ini. Lewat pengaturan yang apik, hal ini makin membuat emosi penonton makin tertarik-tarik.

Karakterisasi tokoh-tokoh yang ada dalam film ini, sebenarnya cukup klise untuk ukuran film coming of age—subgenre yang menampilkan transisi dari remaja menuju dewasa. Terutama, penggambaran karakter orang-orang dewasa yang berkedudukan tinggi dalam masyarakat. Karakter yang memiliki jabatan atau berharta, digambarkan secara tak terhormat dalam film ini.

Lihat saja kapten polisi yang terlihat tak acuh dengan nasib anak-anak muda dan lebih memikirkan babi panggang dan mie yang telah dipesannya. Atau para orangtua yang tanpa malu mengorbankan orang lain demi keuntungan sendiri. Yang digambarkan secara positif, justru orang dewasa yang dipandang sebelah mata dalam masyarakat.

Sementara anak-anak muda dalam film ini, diposisikan sebagai korban di tengah orang-orang dewasa egois di sekeliling mereka. Bahkan, mereka ikut terseret dalam pemikiran para orang dewasa. Dalam waktu singkat mereka terpaksa untuk menjadi dewasa.
Karena itulah, penonton remaja seharusnya tak cuma menjadikan One Way Trip sebagai ‘obat cuci mata’ hanya karena menampilkan bintang-bintang muda berwajah menarik dan Suho EXO sang idola remaja. Film ini membawa sebuah peringatan dini bahwa menjadi orang dewasa, bisa jadi membawa sisi kelamnya tersendiri. Sementara penonton dewasa, mungkin akan berkaca atau malah tertampar oleh film yang diputar dalam Busan International Film Festival ini.

One Way Trip sedikit banyak mengingatkan penonton pada dunia nyata, bahwa hidup yang tak selalu adil, atau berjalan dengan semestinya. Namun, film juga membawakan kembali indahnya memori masa muda yang mungkin terkubur dalam ingatan.

Tak heran, film ini meninggalkan jejak pahit sekaligus manis di benak penonton. One Way Trip, bukan film yang mengharuskan penonton untuk berpikir saat menyaksikannya. Namun bisa jadi, Anda malah berpikir keras tentang perjalanan hidup Anda sendiri setelah menonton One Way Trip.

Sumber :
http://showbiz.liputan6.com